Financial Coaching - Sebuah kesempatan bisnis

Menghasilkan uang dan kemudian bertanya-tanya ke mana perginya seperti meninju diri sendiri dalam perkelahian. Itu mungkin terdengar sedikit berlebihan, tapi itu benar! Dan 78% orang Amerika melakukan hal itu: hidup dari gaji ke gaji dan bertanya-tanya ke mana uang mereka pergi setiap bulan.

Tapi bagaimana Anda keluar dari siklus gaji ke gaji yang tampaknya tak ada habisnya?  . . . dengan melakukan hal-hal yang berbeda dari yang pernah orang-orang tersebut Anda lakukan. Dan bagian dari melakukan sesuatu secara berbeda adalah mengetahui kapan (dan siapa) untuk meminta bantuan. Dalam hal ini, saatnya untuk menghubungi seorang Coach – Seorang Financial Coach. (sumber Dave Ramsey).

Dengan populasi Amerika sebesar kurang lebih 340 juta, Mr. Dave Ramsey mengibaratkan 78% orang Amerika masih bergantung dari gaji ke gaji…dan berpotensi membutuhkan seorang Financial Coach yang memahami psikologi perencanaan keuangan untuk membantu.

Populasi Indonesia mungkin tidak sebesar Amerika, angka 78% populasi tersebut mungkin lebih kecil atau lebih besar. Tetap saja itu potensi yang besar.

Bagi perencana keuangan dan praktisi jasa keuangan seperti penasehat investasi, konsultan keuangan, agen asuransi serta perencana keuangan independen, meningkatkan kompetensi psikologi perencanaan keuangan berpotensi meraih peluang bisnis, menambah klien baru dan meningkatkan layanan advisori bagi klien yang sudah ada. Dan jangan lupa, kepuasan dan kebahagiaan pribadi ketika berhasil membantu seorang klien meraih rencana tujuan keuangan mereka.

FPSB Indonesia dan Academy Financial Coaching Indonesia merancang program pelatihan yang memanfaatkan pendekatan psikologi perencanaan keuangan yang digunakan CFP Board Amerika. FPSB Indonesia juga menyiapkan tools (alat bantu) yang digunakan oleh lulusan pelatihan psikologi perencanaan keuangan juga mendukung praktek bisnis profesi Anda.